Objek 3 : Literature Review Pada Objek Desain




Jurnal 1 

Judul : Penanda dan Petanda Pada Cerpen Anak " ke Hutan " Karya Yosep Rustandi Pendekatan Semiotik : Ferdinand de saussure

Pendekatan : Semiotik : Ferdinand de saussure

Teori : saussure ( dalam daniati dkk, 2019 ) mengungkapkan bahwa signifer ( penanda ) bunyi yang bermakna ataupun coretan yang bermakna.

Analisis : artikel ini membahas tentang kajian semiotika Ferdinan de saussure pada cerpen anak ' ke hutan ' karya yosep rustandi. tujuan penelitian ini adalah mengupas penanda dan petanda pada cerpen anak ' ke hutan '.

Kesimpulan : dalam sebuah karya sastra jika dikaji menggunakan pendekatan semiotik ferdinan de saussure akan menghasilkan  penanda dan petanda.

Jurnal 2

Judul : MAKNA CINTA DALAM LIRIK LAGU BISMILLAH CINTA KARYA SIGIT PURNOMO: ANALISIS SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE

Pendekatan : Analisis semiotik Ferdinand de saussure

Teori : Semiotika secara istilah menurut Sober (dalam Nurhikmah, 2019: 11) adalah ilmu yang mempelajari objek peristiwa yang luas serta kebudayaan menjadi sebuah anda.

Analisis : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan mendeskripsikan makna cinta yang terdapat dalam lirik lagu “Bismillah Cinta”. Adakalanya cinta merupakan suatu hal seperti yang telah dijabarkan sebelumnya atau cinta tersebut memiliki pengertian tersendiri karena setiap orang, setiap manusia pasti mengalami kejadian yang sangat berbeda.

Kesimpulan : Dari hasil penelitian yang ada, peneliti menemukan makna cinta dalam lirik lagu Bismillah Cinta karya Sigit Purnomo dengan menggunakan pendekatan semiotika. Pendekatan semiotika yang digunakan merupakan perspektif Ferdinand de Saussure. Adapun semiotika Saussure mengartikan bahwa bahasa adalah sebagai tanda. Menurutnya tanda dalam bahasa ini dicirikan dengan signified sebagai penanda dan signifier sebagi petanda. Hasil penelitian ini didapatkan melalui tanda-tanda yang terdapat dalam kata maupun kalimat yang digunakan.

Jurnal 3

Judul : ANALISIS SOSOK LAISA DENGAN KAJIAN SEMIOTIK FERDINAND DE SAUSSURE PADA NOVEL DIA ADALAH KAKAKKU KARYA TERE LIYE

Pendekatan : Semiotik Ferdinand De Saussure

Teori : data DAK/SK/SB/30 yang mengandung tanda sosok seorang kakak yang sabar.

Analisis : Pada penelitian ini ditemukannya 
sosok Laisa yang merupakan sosok seorang kakak pada novel tersebut. dan pada penelitian ini juga di temukan bagaimana sosok Laisa (kakak) yang terkandung dalam dalam novel Dia Adalah kakakku karya Tere Liye secara semiotika berdasarkan model Saussure yakni penanda dan petanda. Terdapat 33 tanda sosok kakak yang ada dalam novel Dia Adalah kakakku karya Tere Liye, yakni; 5 tanda sosok kakak yang baik, 11 tanda rela berkorban, 8 tanda sosok kasih sayang seorang kakak, 1 tanda sosok mandiri, 3 tanda sosok kakak yang kuat,dan 4 tanda sosok kakak yang sabar.

Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap Sosok Laisa pada 
Novel Dia Adalah Kakakku Karya Tere, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa 
dengan adanya fokus penelitian dan rumusan masalah yang telah ditentukan. Peneliti menemukan penanda dan petanda dalam novel Dia Adalah Kakakku Karya Tere Liye. Peneliti menemukan 33 tanda yang menjadi bentuk tanda sosok Laisa.



Objek Desain : Film Titanic 1997

Titanic adalah sebuah film epikroman, dan bencana Amerika Serikat produksi tahun 1997 yang diskenarioi sekaligus disutradarai oleh James Cameron. Film ini bercerita tentang kisah cinta antara Jack dan Rose (diperankan oleh Leonardo DiCaprio dan Kate Winslet) yang berasal dari status sosial berbeda di atas kapal RMS Titanic yang tenggelam dalam pelayaran perdananya pada tanggal 15 April 1912. 

Film ini menceritakan tentang kisah cinta yang tragis Rose DeWitt Bukater dengan Jack Dawson di tentang tragedi tenggelamnya kapal Titanic pada 1912. Pada 1996, pemburu harta karun Brock Lovett dan timnya mencari kalung Heart of the Ocean di puing-puing kapal Titanic. Mereka tidak menemukan Heart of the Ocean, tetapi mendapati sebuah peti berisi lukisan seorang perempuan yang mengenakan kalung itu. Perempuan dalam lukisan itu bernama Rose Dawson Calvert pun menceritakan pengalamannya menjadi penumpang Titanic.

Dari cerita drama ini sangat menyentuh hati saya karena Film tersebut menceritakan mengenai hal yang kecil yang kadang orang lain melupakannya bahkan meremehkannya. Sebuah bongkahan batu es yang tampak kecil bisa memusnakan kapal besar serta dirancang sedemikian rupa jhdengan teknologi modern, kapasitas yang besar serta kualitas yang sangat ideal yang tidak ada tandingannya pada saat itu. dari film tersebut juga terdapat beberapa hikmah yang saya dapatkan seperti adanya pertanggung jawaban moral dan dedikasi penuh pada tugas, tidak mudah menyerah demi mempertahankan hidup meski dalam kondisi paling tragis dan ditinggal kekasih.

Alasan saya memilih Film Titanic untuk di bahas karena, film ini memiliki cerita yang sangat seru dan menceritakan tentang romance legendaris, Titanic juga meraih 14 nominasi dalam ajang Academy Award tahun 1998. berhasil memenangkan 11 di antaranya, termasuk Film Terbaik dan Sutradara Terbaik.Film ini juga dinobatkan sebagai film terlaris sepanjang masa selama 12 tahun.Kata mutiara terkenal yang disebarkan oleh film ini adalah "nothing on earth could come between them" atau dalam bahasa Indonesia berarti "tiada sesuatu pun di bumi yang sanggup memisahkan mereka".

Pendekatan : Pendekatan Kualitatif

Analisis : Pada Film ini jika dikaitkan dengan teori Semiotika Ferdinand De Saussure dapat dilihat dari penanda yaitu wujud fisik film Titanic dan untuk petanda dilihat dari alur dan makna cerita Film tersebut.

Kesimpulan : " Tiada sesuatu pun di bumi yang sanggup memisahkan mereka" maksudnya adalah cinta diantara jack dan rose tidak dapat dipisahkan walaupun sesuatu yang ada di bumi memaksakan mereka untuk berpisah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Literatur Review 20 Jurnal

Tugas 2 : Hasil Analisis Inovasi Bentuk Figur Kayon Wayang Kulit Purwa Gaya Surakarta